Seribu Pemuda Islam sedia berjihad di Rohingya

IMG_3685 (FILEminimizer)
Solusi atas pembunuhan kaum Muslim di Rohingya, Myanmar adalah dengan melakukan jihad. Tanpa jihad, kehormatan kaum Muslimin akan terus diinjak-injak rejim tentera dan kaum Budha di sana. Walaupun sebelum itu, usaha diplomasi tetap dilakukan dengan meminta kerajaan dan kaum Budha Myanmar menghentikan tindakan keji mereka.

"Kalau secara diplomasi kerajaan tak peduli, maka kami minta orang-orang Rohingya untuk menyiapkan anak-anak muda di sana tuk membuka (wilayah). Saatnya para mujahidin dunia berdatangan, (wilayah) sudah terbuka, "kata pengurus DPP Front Pembela Islam (FPI) Jakfar Shidiq dalam Majelis Taqarrub Ilallah dan Temu Pembaca Suara Islam ke-33 di Masjid Baiturahman, Jl Sahardjo, Jakarta Selatan, Sabtu (25 / 5/2013).

Selain Jakfar, hadir dalam acara yang dipandu Sekjen FUI KH Muhammad Al Khaththath itu Ketua Umum DPP Gerakan Reformis Islam (GARIS) H Chep Hernawan dan Setiausaha Agung Jawatankuasa Advokasi Muslim Rohingya-Arakan (Kamra) Bernard Abdul Jabbar.

Menurut Ustad Jakfar, saat ini telah siap 1000 pemuda Islam untuk masuk ke Rohingya membela saudara-saudara mereka yang terbantai. Hal ini dilakukan supaya kaum agama lain tidak lagi menindas umat Islam.

Untuk melengkapkan lengkap seribu orang itu, kata Jaafar, diperlukan dana sekurang-kurangnya Rp10 miliyar. Dana itu akan dihimpun dari umat Islam yang peduli terhadap nasib umat Islam Rohingya. "Saya yakin sampai Ramadhan Rp10 mliyar itu akan terkumpul," katanya mantap.

Rencana ini, lanjut Jakfar, disampaikan oleh FPI secara terang-terangan dan terbuka kepada umat Islam. Sebab jika dilakukan tertutup justru akan dimanfaatkan Densus 88 untuk menterorisasi umat. "Jangan sampai dimanfaatkan oleh Densus 88. Kita dipojokin lagi, "katanya yang akrab disapa Ustadz Jakfar ini.

Supaya tidak dianggap melanggar undang-undang Indonesia, rencananya semua peralatan jihad akan dibeli di luar Indonesia. "Tujuannya suapaya mereka (Myanmar) gentar, kalau kita betul-betul menekan. Sebab kalau tak ada AS, siapa sih Myanmar? "Katanya.

Sumber dari Islampos.com

Comments